Sunday, April 10, 2022

Harus Tahu! Ini 10 Penyebab Telat Haid

Pada umumnya, siklus menstruasi pada setiap wanita akan berbeda-beda. Normalnya, siklus menstruasi pada wanita adalah sekitar 21 hari sampai 35 hari. Namun, beberapa wanita akan mengalami keterlambatan menstruasi. Menstruasi atau haid ini akan dikatakan terlambat jika seorang wanita tidak haid selama 35 hari atau lebih. 


Foto : unsplash


Banyak hal yang bisa menjadi penyebab telat haid ini. Keterlambatan haid ini biasanya menjadi tanda awal kehamilan. Tetapi, bagaimana jika Anda terlambat haid saat sedang tidak dalam program hamil?


Jika Anda mengalami keterlambatan menstruasi, ada baiknya untuk tetap waspada. Anda bisa konsultasikan hal tersebut dengan dokter untuk mengetahui kondisi Anda. Download aplikasi ini jika Anda ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan secara online. 


Sebelum itu, Anda bisa simak 10 hal yang mungkin saja bisa menyebabkan keterlambatan datang bulan di bawah ini. 


1. Stres


Pada bagian otak, terdapat kelenjar yang bertugas untuk mengontrol sistem hormon. Kelenjar tersebut bernama kelenjar hipotalamus. Saat sedang stres, akan terjadi gangguan pada produksi hormon gonadotropin dan juga gangguan pada  kinerja kelenjar hipotalamus. 


Hormon gonadotropin ini sendiri merupakan hormon reproduksi yang mempunyai peran penting terhadap produksi sperma dan proses ovulasi pada wanita. Hormon ini sendiri akan mengendalikan pematangan dan juga pelepasan sel telur dalam setiap siklus menstruasi yang dialami oleh wanita. 


Jika kedua hal tersebut mengalami gangguan karena stres, tentu saja hal ini akan berpengaruh terhadap siklus menstruasi pada wanita. Sehingga, ada baiknya untuk menjaga diri agar tidak terlalu stres. Jika Anda sedang stres, beri waktu pada diri Anda untuk istirahat sejenak. 


2. Berat badan turun


Ternyata berat badan yang turun sangat drastis dapat mempengaruhi siklus haid. Dalam kasus ini, biasanya wanita dengan gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia akan mengalami keterlambatan haid. 


Sehingga, penting untuk menaikkan berat badan sesuai dengan berat badan yang ideal. Dengan menaikkan berat badan ke berat normal, maka siklus haid akan kembali menjadi normal kembali. 


Perubahan berat badan drastis bisa menyebabkan keterlambatan haid. Foto : unsplash


3. Obesitas


Sama seperti kondisi turunnya berat badan yang terlalu drastis, kenaikan berat badan yang berlebihan juga dapat mempengaruhi siklus haid. Hal ini dikarenakan kenaikan maupun penurunan berat badan dapat mempengaruhi hormon pada wanita. 


Penelitian pun menunjukkan bahwa wanita yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami keterlambatan haid. Jika Sehingga, sebaiknya Anda menjalankan diet agar dapat mencapai berat badan ideal. Kebanyakan dokter merekomendasikan untuk menurunkan berat badan sebanyak 0,5 - 1 kg dalam seminggu. 


Penurunan berat badan dengan tujuan diet ini juga perlu diperhatikan. Karena, dengan menurunnya berat badan secara drastis juga ditakutkan dapat mengganggu siklus haid. Sebaiknya Anda memang berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang sehat. 


4. Merokok


Tidak hanya dapat menyebabkan penyakit-penyakit berat seperti kanker paru-paru, kanker mulut, dan lain-lain, merokok juga dapat menyebabkan wanita mengalami keterlambatan haid. Penyebabnya adalah tidak lain karena zat-zat yang terkandung di dalam rokok tersebut. 


Zat seperti nikotin yang terdapat pada rokok dapat mempengaruhi hormon estrogen dan progesteron. Padahal, kedua hormon tersebut berperan penting dalam siklus menstruasi. Sehingga, ada baiknya untuk berhenti merokok dan tidak memulai kebiasaan merokok. 


5. PCOS (polycystic ovarian syndrome)


PCOS merupakan gangguan hormon yang seringkali diderita oleh wanita pada usia subur. Gangguan ini terjadi akibat meningkatnya kadar hormon androgen atau bisa disebut dengan hormon maskulin. Berlebihnya hormon androgen dalam tubuh akan membuat ovarium atau indung telur memproduksi kantong-kantong berisi cairan. Hal tersebut nantinya akan mengakibatkan sel telur tidak dapat berkembang dengan sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur. 


Gejala yang paling umum ditemukan dari PCOS ini yaitu adanya gangguan menstruasi. Biasanya, penderitanya akan mengalami menstruasi kurang dari 8-9 kali dalam setahun. Selain itu, biasanya ada tanda lain yang bisa menjadi gejala dari PCOS ini, yaitu dengan munculnya rambut di daerah wajah dan tubuh seperti pada pria. Munculnya jerawat yang parah juga bisa menjadi gejala dari PCOS ini.


Jika Anda mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter. Anda juga bisa mengkonsultasikannya dengan dokter dengan cara online.


6. Efek dari pil KB


Ilustrasi mengkonsumsi pil KB. Foto : unsplash

Beberapa alat kontrasepsi dapat mengakibatkan perubahan hormon pada wanita. Salah satunya yaitu pil KB. Dalam pil KB, terkandung di dalamnya hormon estrogen dan progestin. Kedua hormon tersebut nantinya dapat mencegah pelepasan sel telur. 


Sehingga, penggunaan pil KB dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Jika Anda berhenti menggunakan pil KB, siklus menstruasi Anda akan kembali normal setelah enam bulan. Selain pil KB, menggunakan KB implan dan suntik KB juga turut mempengaruhi siklus menstruasi Anda.


7. Hormon prolaktin yang berlebih


Hormon prolaktin berfungsi untuk meningkatkan produksi pada ASI. Hormon ini juga memiliki peran dalam memproduksi sperma pada pria. Selain karena menyusui, hormon ini juga dapat meningkat karena adanya kondisi medis tertentu seperti adanya tumor kelenjar pituitari di otak, penyakit ginjal, dan hipotiroid. 


Berlebihnya jumlah hormon prolaktin ternyata dapat membawa efek buruk bagi tubuh. Salah satunya, terjadi keterlambatan menstruasi pada wanita. Kelebihan hormon ini dapat mengganggu kinerja hormon estrogen dan progesteron yang memiliki peran dalam proses menstruasi.


8. Gangguan tiroid


Kelenjar tiroid memiliki fungsi dalam mengatur metabolisme tubuh. Adanya masalah pada kelenjar tiroid dapat menyebabkan terganggunya hormon. Terganggunya hormon tersebut nantinya akan mempengaruhi siklus menstruasi yang akhirnya mengakibatkan keterlambatan haid.


Gejala adanya gangguan pada kelenjar tiroid ini dapat terlihat dengan penurunan berat badan secara drastis, kelelahan, rambut rontok, dan Anda akan merasa lebih sensitif terhadap suhu panas atau dingin. Meskipun demikian,siklus haid ini akan kembali normal apabila gangguan pada tiroid sudah diatasi.


Foto : unsplash


9. Penyakit kronis 


Tahukah Anda bahwa penyakit diabetes dapat mempengaruhi siklus menstruasi? Selain diabetes, terdapat pula penyakit kronis lainnya yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi, yaitu penyakit celiac. Pada penyakit diabetes, gula darah yang tidak stabil dapat mempengaruhi perubahan hormon dalam tubuh. Hal ini akhirnya dapat membuat Anda mengalami keterlambatan haid. 


Sedangkan pada penyakit celiac, terjadi peradangan yang menyebabkan rusaknya usus kecil dalam tubuh. Ini membuat proses penyerapan nutrisi penting dalam tubuh menjadi terhambat dan akhirnya menyebabkan gangguan haid. 


10. Menopause dini


Menopause biasanya akan dialami oleh wanita pada akhir usia 30 tahun sampai usia 40 tahun. Menopause sendiri akan terjadi saat ovarium sudah berhenti bekerja. Biasanya menopause dini ini ditandai dengan terlambatnya menstruasi. 


Itulah 10 penyebab telat haid yang mungkin saja sedang Anda alami. Jika Anda mengalami keterlambatan menstruasi selama lebih dari tiga periode, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter. 


Artikel Terkait