Topik kesadaran finansial saat ini menjadi tema yang sedang hangat didiskusikan, salah satu penyebabnya adalah pandemi COVID-19 yang memukul hampir semua sektor perekonomian dunia termasuk Indonesia. Kondisi ini menyebabkan masyarakat untuk lebih pintar dalam mengatur keputusan keuangan agar bisa survive di era pandemi ini. Faktor lainnya adalah semakin terbukanya informasi tentang keuangan yang bisa diakses melalui berbagai media di internet, tren ini membuat awareness masyarakat tentang kesehatan finansial semakin meningkat.
Sebagai freelancer yang saat ini juga sedang merintis usaha online, kemampuan mengatur keuangan mutlak dibutuhkan, bagaimana cara untuk mengalokasikan budget untuk usaha, bagaimana mengatur keputusan keuangan hingga pemilihan instrumen investasi. Karena masih sangat awam dan masih ingin selalu belajar, salah satu metode untuk mendapatkan ilmu keuangan adalah dengan mengikuti webinar.
Kali ini saya tertarik untuk mengikuti webinar dari PT Pegadaian Persero yang berjudul Ngobrol Virtual Literasi Finansial Pegadaian (Ngopi), dengan tema UMKM Bangkit, Ekonomi Maju. Rabu, 27 Oktober 2021 acara dimulai tepat pukul 14.00. Sesuai dengan judul acaranya yaitu "NGOPI", tidak ada yang lebih sempurna jika mengikuti webinar sambil ditemani dengan segelas kopi spesial.
Hal pertama yang berhasil menarik perhatian saya adalah venue yang dipilih adalah The Gade Coffee & Gold, sebuah kedai kopi dari PT. Pegadaian dengan konsep brilian, tidak hanya sekedar tempat ngopi, melainkan juga tempat untuk transaksi investasi emas. Keren bukan? apalagi saat ini sudah ada 34 cabang The Gade Coffee & Gold dari Banda Aceh, Pekanbaru hingga Palu.
Untuk menjadikan webinar ini bisa diakses oleh segala kalangan termasuk sobat tuli, selain dipandu oleh Host, acara ini menghadirkan Pingkan Podung yang akan hadir untuk menterjemahkan acara dalam bentuk bahasa isyarat.
Masuk di sesi pertama, saya berkenalan dengan Meika Hazim yang merupakan Founder dari nDalem Indonesia, usaha coklat oleh-oleh dari Yogyakarta yang produknya sudah eksis dari 2013 silam. “Arti nDalem sendiri adalah rumah, where the hearts belong to, coklat yang dibuat dari hati, sebagai tanggal hati dari jogja." Ungkapnya.
Sama seperti kebanyakan usaha lainnya, pandemi ini juga sangat berpengaruh dalam performa bisnis nDalem. “Kami melakukan shifting target konsumen dan strategi, sebelum pandemi, kami menargetkan turis lokal maupun internasional yang datang ke Jogja”. Tuturnya.
Ia menambahkan bahwa nDalem merilis varian baru yaitu boenbeans coklat dengan fokus positioning social impact, dengan melakukan direct trade dengan petani, untuk menciptakan produk yang berkualitas dan tetap memperhatikan sustainability, ada juga phobio yang merupakan inovasi coklat dengan tambahan probiotik, bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada.
Berikutnya Meika menjabarkan 5 kesalahan umum dalam pengelolaan keuangan usaha, yaitu :
- Mencampur Keuangan Pribadi dengan usaha
- Tidak menggaji diri sendiri
- Tidak mencatat transaksi
- Tidak membuat laporan keuangan
- Tidak melakukan analisa berdasarkan laporan keuangan
Untuk menanggulangi hal diatas, Meika memberikan 7 poin penting untuk mengelola keuangan, terutama untuk UMKM.
1. Pisahkan uang pribadi dengan usaha
Diawali dengan memisahkan keuangan pribadi dan usaha, bisa dengan cara membuat rekening yang berbeda agar uang tidak tercampur satu sama lain. “Dompetnya harus terpisah agar laba dan modal tidak tercampur, agar kita tahu berapa safe-money dan uang yang bisa kita putar untuk pengembangan bisnis” Ungkap Meika.
2. Pertimbangkan sebelum melakukan pengeluaran
Dalam kedihupan bisnis atau pribadi, setiap pengeluaran yang akan dilakukan harus dipertimbangkan dengan baik “Pertimbangkan setiap pengeluaran yang akan dilakukan, entah itu untuk keperluan bisnis atau pribadi, apakah benar-benar butuh atau tidak?”. Tutur Meika
3. Lakukan Pencatatan Keuangan
Setiap pengeluaran dan pemasukan harus dicatat dengan baik, agar kita tahu bagaimana jalur dan alur mengalirnya uang setiap bulannya.
4. Analisa Laporan Keuangan
Jika pencatatan sudah selesai, lakukan analisa keuangan, kenali sektor mana saja yang menghabiskan banyak dana, analisa ini juga bisa membantu dalam pembuatan keputusan yang tepat untuk pengembangan usaha.
5. Pertimbangan untuk Investasi
Jika sudah mengerti posisi keuangan, langkah selanjutnya adalah bagaimana agar laba bisnis bisa lebih berkembang, salah satunya adalah dengan investasi. “Jika ada laba bisnis jangan semua diambil untuk kepentingan pribadi, bisa coba diinvestasikan untuk perkembangan usaha, contohnya investasi emas di Pegadaian”. Tutur Meika.
Sesi pertama yang insighful ditutup dengan disclaimer dari Meika Hazim, “Materi ini tidak akan bermanfaat jika tidak dipraktekin”. Keren bukan? saya merasa tertampar karena berkali-kali mengikuti webinar tapi tidak langsung praktek. Tapi untuk kali ini pasti langsung diterapkan.
Berlanjut ke sesi berikutnya, saya berkenalan dengan pak Damar Latri Setiawan - Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian, beliau menjelaskan profil pegadaian, memperkenalkan produk-produk pegadaian hingga strategi untuk mendukung UMKM, beberapa poin yang menarik perhatian saya adalah sebagai berikut.
- Pegadaian memiliki 12 kantor wilayah, 61 kantor area, 4.087 outlet dan 16.713 agen aktif
- Karyawan pegadaian 65% adalah milenial
- Saat ini terdapat total 16.9juta nasabah Pegadaian
- Pegadaian memiliki 6.1 ton saldo tabungan emas
Satu hal yang saya kagumi dari Pak Damar adalah kemampuan dalam menyampaikan materi yang sangat lugas, diselingi dengan candaan kecil sambil sesekali meminum kopi membuat audience nyaman mengikuti webinar.
Masuk ke sesi terakhir yaitu tanya jawab, dari sekitar 4.800 peserta webinar terdapat ratusan pertanyaan yang masuk, 4 pertanyaan di bawah ini yang menjadi favorit saya karena bisa menambah pengetahuan tentang pengelolaan keuangan.
1. Tips manajemen flowcash
Untuk manajemen flowcash, kak Meika menambahkan setiap transaksi uang keluar masuk harus dicatat, termasuk ketika ada dana masuk yang merupakan pinjaman dari pihak luar.
2. Tips mengembangkan usaha dengan modal terbatas.
“Masalah modal adalah masalah yang dialami oleh banyak UMKM, kita sudah memiliki produk bagus, harusnya kita bisa menceritakan produk dengan baik agar penjualan meningkat, tipsnya adalah branding dengan storytelling untuk menceritakan produk dengan unik.” Ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa brand ambassador utama usaha kita adalah owner, jadi bagaimana seorang owner bisa terus menaikkan kapasitas diri dengan belajar terus dan mengembangkan koneksi dengan komunitas atau UMKM lain.
Terakhir, tipsnya adalah harus konsisten.
3. Fenomena Pinjaman Online Ilegal dan kenapa Pegadaian lebih baik?
Pinjaman online saat ini tengah banyak digemari, dengan syarat yang mudah membuat masyarakat tergiur sehingga banyak yang terjebak layanan ilegal.
Pak Damar menjelaskan bahwa pemahaman inklusi keuangan yang masih kurang sehingga masyarakat sering salah pilih, tergiur dengan pembiayaan yang mudah tapi ternyata ilegal. Padahal Pegadaian punya banyak sekali produk selain jual atau gadai barang, yaitu pembiayaan usaha hingga investasi.
4. Kapan waktu yang tepat untuk mulai investasi?
“2 tahun pertama profit usaha dikembalikan lagi untuk modal usaha, jadi belum bisa investasi” Ungkap Meika. Ia menambahkan sebelum memulai investasi, pemilik usaha harus memiliki dana siaga.
“Rumus dana siaga adalah memiliki tabungan usaha yang bisa digunakan untuk 4 bulan operasional kedepan (gaji, listrik), jika omset menurun, tabungan inilah yang bisa mengcover kejadian tersebut”. tambah Meika.
Untuk besaran investasi, Meika menyarankan untuk memecah profit dipecah menjadi beberapa bagian, misalnya : 20% investasi, 10% pribadi, 50% dikembalikan lagi untuk modal. Jadi disesuaikan dengan kebutuhan dan kebijakan masing-masing.
Tidak terasa sudah hampir 2 jam acara berlangsung, di penghujung acara, host Sukma Febriana bersama kedua pemateri Meika Hazim dan Damar Latri Setiawan menutup kegiatan webinar dengan menyeruput kopinya masing-masing, tidak lupa juga berpesan agar masyarakat makin meningkatkan literasi keuangannya, karena jika pengelolaan keuangan bisa dilakukan dengan baik, maka kesejahteraan hidup juga akan meningkat.
 |
Saya pun ikut menyeruput kopi bersama host dan pemateri |
Itu dia pengalaman saya mengikuti webinar edukasi NGOPI Virtual Pegadaian (Ngobrol Virtual Literasi Finansial Pegadaian) dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan 2021, saya tutup artikel ini dengan kata-kata dari kak Meika Hazim, Selamat Belajar dan Selamat Praktek! Materi ini tidak akan bermanfaat jika tidak dipraktekkan.