Friday, November 05, 2021

Ngopi Virtual Pegadaian Day #2 : Disabilitas Berkarya, Indonesia Berdaya


Keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk berkarya dan membantu sesama, hal ini yang dialami oleh kawan-kawan disabilitas di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018 jumlah penyandang disabilitas di Indonesia sebanyak 21,8 juta jiwa, angka ini diproyeksikan naik di tahun 2021 ini.

Di era teknologi seperti saat ini, peran penyandang disabilitas semakin meningkat, apalagi pemerintah juga berusaha untuk membangun masyarakat inklusi Indonesia, agar terwujud masyarakat yang terbuka, ramah, dan meniadakan hambatan, serta saling menghargai dan merangkul setiap perbedaan.

Masih dalam rangkaian acara Webinar Edukasi NGOPI Virtual Pegadaian (Ngobrol Virtual Literasi Finansial Pegadaian) 2021. Di hari terakhir ini, tema yang dibahas adalah “Disabilitas Berkarya, Indonesia Berdaya”.

Sama seperti hari sebelumnya, acara ini memilih venue di The Gade Coffee & Gold, sebuah kedai kopi dari PT. Pegadaian yang memiliki fungsi ganda, selain bisa untuk nongkrong juga bisa sambil melakukan transaksi investasi emas.

Bertepatan dengan momen sumpah pemuda, webinar dibuka dengan video karyawan disabilitas PT. Pegadaian yang mengutarakan kemandirian finansial menurut versi mereka masing-masing dan tantangan yang dialami sebagai penyandang disabilitas.

Sesi pertama dibuka dengan perkenalan pemateri yaitu Nicky Claraentia Pratiwi - Penyandang Disabilitas Tunadaksa - Womenpreneur Disability, Thisable Enterprise dan Co-Founder di Tenoon.id.


Nicky sudah menjadi penyandang disabilitas sejak umur 1 tahun, kaki kirinya harus diamputasi dan sejak saat itu harus menggunakan kaki palsu. Bully-an sudah sangat sering ia dapatkan setiap harinya. “Saat saya kecil saya sering dikata-katain kaki palsu dan lain-lain”. Ungkapnya.

“Untungnya saya memiliki support system yaitu keluarga yang sangat mendukung saya apapun kondisinya”. Tambahnya. 

Kegigihan Nicky berhasil membuahkan hasil, saat ini dia sedang menekuni startup Tenoon.id, wadah usaha yang mempekerjakan kaum marjinal dan difabel di Indonesia Timur. Selain itu ia juga membuat platform berdayabareng.com, berfokus dalam pemberdayaan disabilitas untuk menjadi kaum difabel yang unggul.

Pemateri kedua adalah Bapak Ridwan Arbiansyah - Direktur Sumber Daya Manusia PT Pegadaian, yang menjelaskan tentang “Disabilitas di Pegadaian”.

Terdapat 4 prinsip inklusi disabilitas yang diterapkan oleh Pegadaian yaitu :

Awareness : Melakukan sosialisasi, training dan informasi mengenai tenaga kerja disabilitas.
Accessibility : Menyediakan fasilitas disabilitas di unit kerja.
Support : Menciptakan lingkungan kerja yang ramah disabilitas.
Engagement : Melibatkan karyawan disabilitas dalam aktivitas perusahaan.

Rahmat menuturkan bahwa sahabat disabilitas yang bekerja dan berkarir mendapatkan hak yang sama dalam hal benefit sesuai dengan kinerja yang dihasilkan. Ini dilakukan untuk menumbuhkan engagement kepada sesama pegawai termasuk yang bukan termasuk kaum difabel, kaum disabilitas juga terlibat aktif dalam kegiatan eksternal, hingga pengembangan karir.

Rekrutmen pegawai disabilitas pada PT. Pegadaian dimulai pada tahun 2019 dengan 22 orang, dan akan terus meningkat setiap tahunnya. Menurut Ridwan, dengan adanya pegawai difabel, maka moral dan motivasi pekerja akan meningkat terutama untuk kaum non difabel, “Jika melihat teman difabel yang berprestasi dalam berkarir maka diharapkan dapat memicu semangat pegawai lainnya.” Ungkapnya.


Ada 3 hal yang telah dilakukan PT Pegadaian untuk sahabat disabilitas yaitu :
  1. Program rekrutmen karyawan disabilitas mulai tahun 2019-2021
  2. Membuat fasilitas penunjang seperti akses dan toilet disabilitas
  3. Melakukan campaign via sosial media

Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab yang ditanyakan oleh peserta webinar, beberapa pertanyaan menarik versi saya adalah :

Bagaimana cara menghilangkan stigma masyarakat yang kurang baik terkait kaum difabel?


“Kita harus membuktikan bahwa kita tidak bisa dipandang sebelah mata, caranya harus menunjukkan kapasitas kita, apa yang merupakan passion kita”. Ungkap Nicky.

Itu dia pengalaman saya mengikuti Webinar Edukasi NGOPI Virtual Pegadaian (Ngobrol Virtual Literasi Finansial Pegadaian) 2021 hari kedua. Banyak insight menarik yang saya dapatkan terkait dengan dukungan pemerintah untuk kaum disabilitas agar bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan non-difabel.

Artikel Terkait