Hipotermia merupakan sebuah serangan tubuh di mana akan terjadi ketika panas yang dihasilkan tubuh tidak sebanyak panas yang hilang. Nah, kondisi yang bisa memberikan potenti besar membuat panas tubuh banyak yang hilang dan menyebabkan hiportemia adalah terlalu banyak berada di tempat dingin, mengenakan pakaian tipis saat cuaca dingin, terlalu lama mengenakan pakaian basah, terlalu lama di dalam air. Nah, dalam kondisi ini, penanganan hipotermia pun tidak bisa sembarangan.
Pasalnya ada trik khusus untuk melakukan pertolongan pertama pada penderita hipotermia. Serangan hipotermia biasa terjadi dibeberapa tempat, seperti di gunung, laut es atau hutan belantara. Ketika seseorang mengalami hipotermia dan suhu tubuhnya berada di bawah 35 derajat celcius di dalam ai atau es, harus dilakukan oleh kru penyelamatan dengan penanganan hipotermia yang sudah terlatih, dan tidak boleh dilakukan tanpa persiapan matang.
Kru penyelamat juga bisa melemparkan perangkat atau tali ke tubuh penderita dari lokasi yang aman. Biasanya trik ini dilakukan pada penderita hipotermia yang berada di gunung dan hutan. Selanjutnya, pertaman-tama yang harus dilakukan adalah memindahkan penderita hipotermia ke lingkungna yang lebih hangat.
![]() |
Ilustrasi kru penyelamat. Foto : unsplash |
Dilansir dari berbagai sumber, hal berikut ini juga perlu dilakuka untuk penderita hipotermia, yakni tanggalkan pakaian basah atau dingin yang ada pada tubuh penderita. Hal ini dilakukan karena air dingin bisa menghantarkan panas 25 kali lebih cepat dari udara, sehingga panas tubuh dapat hilang. Lalu tutupi tubuh penderita hipotermia dengan selimut tebal dan kering.
Cara lakukan penangan sesuai dengan jenis hipotermia dan pertolongannya
Saran yang perlu diingat ketika menolong penderita hipotermia, adalah lakukan selembut mungkin. Karena ketika melakukan penanganan hipotermia dengan tindakan kasar, maka bisa memicu terjadinya aritmia (gangguan detak jantung). Namun, aritmia dapat hilang sendirinya seiring suhu tubuh kembali normal.
Nah, untuk melakukan pertolongan pertama pada penderita hipotermia juga bisa dilihat dari jenis hipotermia itu sendiri. Di mana jika penderita terserang hipotermia ringan akibat kelelahan, Anda bisa melalukan penanganan dengan cara penghangatan dengan selimut.
![]() |
Ilustrasi pemberian selimut pada penderita hipotermia. Foto : unsplash |
Sembari diberi selimut, Anda juga bisa sekaligus melepaskan pakaian basahnya, karena langkah sederhana ini bisa mengurangi kehilangan suhu panas di tubuh.
Lalu untuk penanganan hipotermia sedang hingga berat (panas tubuh perlahan-lahan menghilang), Anda bisa melakukan penanganan dengan perangkat pemanas. Lalu, ketika menggunakan pemanas, dipastikan bahwa perangkat tersebut tidak terlalu dekat dengan tubuh pemderita untuk menghindari luka bakar.
Selain berikan kehangatan, perhatikan juga denyut nadi dan jantung
Banyak dari penderita hipotermia mengalami pingsan atau tubuh yang tidak responsif. Nah, di dalam 60 detik pertama, Anda perhatikan denyut nadi dan jantungnya. Karena jika denyut jantung sudah mulai tidak bekerja, Anda bisa melakukan CPR (bantuan napas buatan).
Selain itu, penggunaan alat CPR mekanik juga dapat membantu untuk memastikan denyut jantung, si penderita hipotermia normal secara stabil selama beberapa jam. Hal ini juga diperlukan untuk mencegah penderita alami berhentinya denyut jantung.
Di Indonesia sendiri, memang tak memiliki cuaca yang bisa berpotensi menimbulkan hipotermia. Kecuali jika Anda pergi ke suatu tempat yang memiliki suhu rendah tersebut, seperti di pegunungan. Nah, meski begitu, tidak ada salahnya bukan jika Anda mengenali gejala hipotermia? Gejala-gejala hipotermia, bisa Anda ketahui di link artikel berikut ini: https://www.cekaja.com/info/hipotermia-lebih-dari-kedinginan-biasa/