Tuesday, October 24, 2017

Mengenal Drew Houston, Pemuda Kreatif Pencipta Teknologi Cloud pada Dropbox

Mengenal Drew Houston
Nama Drew Houston mungkin terdengar asing di telinga kamu, tapi jika saya menyebutkan “DROPBOX” pasti kamu segera ingat dengan situs dan aplikasi berbagi file ini. Yup, Drew Houston adalah founder dan CEO dari Dropbox, Inc. Pada artikel kali ini, Mister Sotoy akan membagikan kisah sukses Drew Houston dalam mempopulerkan “Cloud Storage”, menolak tawaran dari Steve Jobs hingga saat ini memiliki perusahaan teknologi dengan valuasi bisnis senilai $10 milyar.

Drew Houston lahir di Massachusetts, Amerika Serikat, lahir dari keluarga engineer, membuatnya belajar banyak hal sejak kecil, bahkan ia sudah mengenal programming sejak umur 5 tahun. Ia sangat senang memainkan game di komputer, karena sifat keingintahuannya yang tinggi, ia sering membongkar source code dari game tersebut untuk diganti sesuai dengan keinginannya. Di umur 14 tahun, ia mendapatkan pekerjaan pertamanya sebagai beta tester game karena sering mengirimkan bug kepada developer game yang dimainkannya. Ketertarikannya pada dunia komputer diwujudkan dengan mengambil jurusan Computer Science di MIT (Massachusetts Institute of Technology).

Biografi Drew Houston, Pendiri Dropbox

Tahukah kamu bahwa ide awal Dropbox ternyata muncul dari masalah yang sering dihadapi oleh Drew, ia frustasi karena sering lupa membawa USB Drive (flashdisk) pada saat memerlukan data penting. Meskipun saat itu sudah ada beberapa website yang menawarkan layanan online storage, Drew merasa tidak ada satupun yang layanannya memuaskan. Dari sinilah muncul keinginannya untuk menciptakan layanan penyimpanan online miliknya sendiri. Dalam perjalanannya dari New York ke Chinatown untuk mengambil kembali flashdisk yang ketinggalan, Ia memulai menulis beberapa baris koding yang menjadi cikal bakal Dropbox.

Merasa tidak bisa membuatnya seoarang diri, Drew mengikuti program Y Combinator pada tahun 2007, sebuah program akselerasi startup di Amerika.

Program akselerasi startup Y Combinator
Tugas pertama yang ia dapatkan adalah mencari co-founder dalam waktu 2 minggu, jika tidak maka ia harus keluar dari program tersebut. Dalam proses pencariannya, ia bertemu dengan Arash Ferdowsi, mahasiswa yang juga menekuni studi Computer Science di MIT.

Drew bersama Arash bersama mendirikan Dropbox. Foto : eyerys.com

Awal 2008, Dropbox diluncurkan dalam versi beta dan sudah tersedia untuk registrasi pengguna, Drew mengenalkan Dropbox melalui forum-forum internet seperti Reddit dan Digg. Dalam beberapa bulan, Dropbox sudah digunakan oleh 75.000 orang.

Tampilan awal Dropbox

Kesuksesan dropbox rupanya menarik minat Steve Jobs yang saat itu menjabat sebagai CEO Apple, Jobs melakukan pertemuan dengan Drew dan Arash dan memberikan tawaran untuk membeli Dropbox. Drew memotong penawaran yang dilakukan oleh Apple dan menolaknya mentah-mentah, “Kami sangat bangga membangun perusahaan ini, kami juga tidak bisa menyangkal bahwa Apple memiliki produk produk yang bagus, tapi kami ingin tetap berdiri sendiri”. ungkap Drew menolak tawaran dari Steve Jobs. Satu kata yang keluar dari Jobs setelah mendengarkan pernyataan ini adalah “Alright, well I guess we’re gonna have to go kill you”. Sebuah ancaman bahwa Apple akan mengeluarkan produk saingan Dropbox.

Keputusan ini sepertinya tepat, karna saat ini Dropbox memiliki 500 juta pengguna dari seluruh dunia, dengan total 1,2 milyar file disimpan. Dropbox telah menjadi pemimpin dalam revolusi cloud storage. Kesuksesan dropbox menciptakan layanan penyimpanan awan ini dicontek oleh raksasa teknologi dunia untuk menciptakan produk serupa, Apple merilis iCloud, Google meluncurkan Google Drive dan Microsoft menciptakan SkyDrive.

Drew memperoleh beberapa penghargaan atas prestasinya, salah satunya adalah MIT Technology Review Top Innovators Under 35, berkat tangan dinginnya, ia berhasil membawa Dropbox menjadi perusahaan teknologi dengan valuasi bisnis senilai $10 milyar (135 triliun rupiah).

Beberapa hal yang dapat dipelajari dari kisah Drew Houston membangun Dropbox :
1. "Fokuslah membuat produk yang mengatasi masalah yang dialami banyak orang".

2. "Don’t worry about failure, you only have success once".



3. "Learn Early, Learn Often".

4. "Jangan fokus terhadap apa yang orang lain lakukan, pikirkan tentang masalah yang kamu lihat dan apa solusinya".

5. "Orang yang bekerja keras bukan berarti ia disiplin, mereka kerja keras karena bekerja menyelesaikan masalah itu menyenangkan".

6. I stopped trying to make my life perfect, and instead tried to make it interesting.

7. "Just About everything is learnable"
Saya sangat setuju dengan pernyataan ini, hampir semua keahlian di dunia ini dapat dipelajari,
Apalagi di zaman serba teknologi seperti saat ini, semua bahan ajar dapat diperoleh dengan mudah, cukup cari sesuai dengan bidang yang kamu ingin pelajari, jika online resource dirasa kurang, kamu bisa mencoba belajar di lembaga kursus terpercaya. Salah satunya adalah DUMET SCHOOL.



Kenapa harus DUMET SCHOOL ?

Dumet SCHOOL sudah berpengalaman sejak tahun 2013, dengan lebih dari 5000 lulusan professional di bidangnya masing-masing. DUMET SCHOOL menyediakan program dengan keahlian yang banyak dibutuhkan saat ini, yaitu Web Programming, Web Master, Graphic Design, Digital Marketing dan Web Design.



Tertarik ? Kamu bisa mendaftarkan diri untuk mencoba kelas gratis DUMET SCHOOL, cukup hubungi DUMET SCHOOL via telepon 021-2941-1188, email ke info@dumetschool.com atau kunjungi websitenya di https://www.dumetschool.com

Siapkah kamu menjadi founder startup sukses seperti Drew Houston
Segera keluarkan ide kalian dan mulailah berinovasi.

Referensi :
http://news.mit.edu/2013/commencement-address-houston-0607
https://www.nytimes.com/2016/06/05/business/drew-houston-of-dropbox-figure-out-the-things-you-dont-know.html
https://dumetschool.com

Artikel Terkait