Jika kita mendengar kata digital, maka yang terlintas pada pikiran kita adalah kemudahan, yup, era digital berhasil diterima oleh semua sektor karna kemudahan yang ditawarkan. Tidak terkecuali sektor bisnis. Berikut ini adalah pendapat saya tentang keuntungan era digital dalam dunia bisnis.
- New Opportunity
Era digital membawa business model baru yang tidak mungkin terwujud di era sebelumnya, kita tidak perlu memiliki segalanya untuk memulai usaha, lihat saja Airbnb, startup yang memberikan kemudahan bagi para penduduk yang ingin menyewakan guest room untuk para pelancong dari seluruh dunia, startup ini memiliki total 300.000 rumah terdaftar dengan revenue total sekitar $340 juta (2015) bahkan tanpa memiliki 1 ruangan kamar pun. Di Indonesia, business model ini diterapkan oleh Gojek yang berhasil merevolusi para Tukang Ojek untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan dengan bantuan teknologi digital. Kerennya lagi, Airbnb dan Gojek tidak hanya sukses meraup keuntungan bagi perusahaan, tapi juga memiliki impact yang luar biasa bagi penggunanya (saya rasa anda sudah tahu berapa penghasilan driver gojek setiap bulannya).
- Kita menjadi warga dunia
Dengan bantuan teknologi, kita hidup seperti dalam satu layer, there is no boundaries . Kita dapat melakukan presentasi bisnis dengan klien yang lokasinya puluhan kilometer dari tempat kita. Kita juga bisa memasarkan produk ke seluruh dunia. Portal digital membuat jangkauan bisnis menjadi lebih luas, karna dengan satu kali promosi, bisnis kita dapat pelanggan baru yang tidak bisa kita dapatkan dengan metode konvensional.
My Business Concept.
Sebagai mahasiswa, saya dituntut untuk peka terhadap lingkungan sekitar. Hal ini yang saya terapkan untuk mencari ide bisnis. Berawal dari permasalahan kecil tentang sulitnya mahasiswa melakukan sarapan pagi. Aktivitas yang sangat sepele tapi dapat memperngaruhi produktivitas mahasiswa sepanjang hari. Dari survey yang saya lakukan, 86% mahasiswa dan staff di Universitas Jember tidak pernah sarapan dikarenakan 3 hal : 35.3% ada kuliah pagi, 48.8% tidak ada makanan dan 15.9% malas.Apa solusi yang saya tawarkan ? Tunggu dulu, ada 1 masalah lagi yang saya temukan, yaitu banyaknya produk kewirausahaan (sebagian besar produk kuliner) mahasiswa yang lolos PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), sayangnya produk ini tidak dipasarkan secara luas, karena mereka bingung untuk memasarkan produk mereka. Padahal menurut saya produk yang mereka hasilkan sangat kreatif seperti : Donut Mocaf (donat yang terbuat dari tepung singkong), Jumi-jumi (mi yang terbuat dari jus buah buahan dan sayur), Burger Jahat (burger dengan bahan utama Jamur) dll.
Dari 2 masalah diatas, kita dapat menemukan supply dan demand yang bisa kita hubungkan. Mahasiswa golongan 1 membutuhkan sarapan, dan golongan mahasiswa lainnya kebingungan dalam menjual produknya. Solusi yang saya berikan adalah SaraFun : Platform penjualan sarapan untuk mahasiswa.
Simplenya, aplikasi ini mengumpulkan para mahasiwa yang memiliki produk, untuk dipasarkan kepada mahasiswa lain yang membutuhkan sarapan setiap harinya. sistem pembeliannya dengan berlangganan.
Berikut adalah ilustrasi skema harganya
![]() |
skema berlangganan dalam saraFun. |
My Business + Digital Technology = Awesomeness.
Kolaborasi Tim.Sebagai ide baru, SaraFun perlu dianalisa untuk menentukan langkah terbaik untuk tahap peluncuran. Dengan bantuan teknologi digital, komunikasi dengan tim tidak melulu di satu tempat. Diskusi dapat dilaksanakan secara online dengan bantuan internet ultra cepat yang dapat ditemukan di cafe maupun tampat publik lainnya. Media yang digunakan bisa melalui skype, Facebook Messenger atau Google Hangouts.
Riset Pasar.
Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari ide bisnis, kami menggunakan Google untuk mencari pesaing dengan ide yang hampir sama, dengan itu, kami bisa memanfaatkan peluang agar dapat bersaing dengan pemain lama.
Promosi.
Setelah SaraFun siap diluncurkan, tahapan yang paling sulit adalah promosi, bagaimana meyakinkan calon pelanggan untuk membeli produk yang ditawarkan. Dengan angka pengguna yang semakin meningkat, kami menggunakan sosial media untuk sarana promosi.
My Business Plan.
1. Konsep Campaign : Start sharing not sellingCampaign pertama yang ingin saya lakukan adalah “Hari sarapan bersama”. Konsepnya adalah melakukan sarapan pagi bersama dengan sarapan gratis berupa produk mahasiswa. Campaign ini bertujuan untuk menanamkan pesan kepada calon pelanggan (Mahasiswa dan staff Universitas) bahwa sarapan sangat penting sekaligus bertemu langsung dengan calon pelanggan potensial. Untuk mensukseskan campaign ini, dibutuhkan promosi yang sangat tepat. Saya menggunakan Facebook ads untuk membuat iklan dengan target pengguna facebook yang mencantumkan pendidikan di Universitas Jember.
Target yang ingin dicapai dalam campaign ini adalah :
1. 1000 Mahasiswa dan staff Universitas ikut dalam Hari sarapan bersama
2. 25 Tim Produksi sudah siap
3. 100 pelanggan pertama.
Saya berharap jika platform digital ini dapat diterapkan di Universitas Jember, maka selanjutnya, SaraFun dapat dijadikan platform penjualan sarapan mahasiswa di Perguruan Tinggi lainnya di Indonesia. Jika sudah diterima secara nasional, bukan tidak mungkin startup ini akan mulai ekspansi ke negara tetangga seperti Singapura. Jika ini berhasil, SaraFun pasti akan diliput oleh Channel NewsAsia.
Memang dibutuhkan banyak perjuangan untuk itu. Tapi, saya percaya bahwa hal besar selalu diawali dengan langkah kecil yang terus menerus dilakukan.
Semoga menginspirasi.
Salam digital.